Seorang bayi yang baru lahir akan mulai mengenali lingkungan dan orang-orang terdekatnya. Jiwa mereka yang lembut itu akan sangat mudah dibentuk dan di corakkan oleh lingkungan pertamanya. Anak adalah amanat Allah kepada orang tua oleh karena itu Rasulullah membebankan tanggung jawab pendidikan anak itu sepeuhnya di pundak orang tua, dengan meletakkan sebuah kaidah dasar yang intinya adalah bahwa seorang anak itu akan tumbuh dewasa sesuai dengan agama orang tuanya. Kedua orang tualah yang besar pengaruhnya terhadap mereka.
Pernikahan dan anak keturunan adalah anugerah Allah yang akan di tanyakan di hari akhir nanti. Seorang muslim hendaklah mendidik diri dan keluarganya, memerintahkan mereka agar melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Upaya perbaikan terhadap anak dan meluruskan kesalahan serta membiasakan mereka melakukan kebaikan harus dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terus menerus.
Proses tarbiyah (pendidikan) itu bagaikan usaha petani mencabuti duri-duri dan membuang tumbuhan asing dari tanamannya agar tumbuh dengan baik dan sempurna. Timbulnya kerusakan dalam jiwa anak sering di akibatkan oleh orang tua mereka sendiri. Pendidikan mereka diabaikan. Pengajaran kepada mereka tentang kewajiban dan sunnah-sunnah agama ditinggalkan. Sewaktu kecil mereka telah disia-siakan, maka wajar ketika mereka dewasa menjadi orang yang tidak berguna baik untuk diri sendiri maupun untuk orang tua mereka.
Pendidikan bukan sebagai pemberian atau hadiah, melainkan hak anak yang harus ditunaikan oleh orang tua. Sebagaimana kamu punya hak atas anakmu, begitupula anakmu punya hak atas dirimu. Orang-orang yang berbakti adalah karena mereka telah berbuat kebaikan, baik kepada orng tuanya maupun kepada anak-anaknya. Sudahkan artikel ini menjawab pertanyaan judul di atas atau mungkin juga pertanyaan kita semua baik para orang tua maupun calon orang tua?
Komentar
Posting Komentar